Selasa, 27 Mei 2014

Public Speaking Alami



Di bawah rindangnya pohon
Seakan hatiku mencair
Ketika terucap sebuah kata
Siapa namamu?
                                    Dengan tatapan kosong
                                    Dalam hati berbisik
                                    Mengapa harus aku?
                                    Benarkah untukku?
Doa yang dulu ku panjatkan
Seakan datang tuk menjawab
Disore hari yang sejuk
Dalam interaksi yang alami
                                    Interaksi ku dengannya
                                    Adalah kenangan yang tak terlupakan
                                    Ketika matanya mencuri pandanganku
                                    Ku memandangnya dengan penuh kasih
                                                                                                       
                                                                                                          Serang, 25 Mei 2014                       

Peranan Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas Rendah



Peranan Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas Rendah

            Guru merupakan kunci sentral untuk keberhasilan suatu pelajaran. Terlebih lagi apabila lingkungan tempat pembelajaran kurang menguntungkan, peran guru sangat berarti bagu siswa  kaena penentu keberhasilan suatu pengajaran sangat dipengaruhi oleh lingkungan, orang tua dan sekolah. Kedudukan guru sebagai komponen pengajaran di samping siswa, kurikulum, metode, alat pelajaran, dan alat evaluasi merupakan penentu keberhasilan. Demikian guru berperan sebagai pembimbing, model, inovator, administrator dan evaluator, terlebih lagi dalam pembelajaran bahasa indonesia.
*        Guru Bahasa Indonesia sebagai Pembimbing
       Hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing kelas I dan II antara lain sebagai berikut:
a.      Tingkat Kesiapan Anak
Kesiapan anak yang berasal dari TK tentunya akan lebih matang bila dibandingkan dengan yang bukan dari TK. Biasanya anak dari TK memiliki dasar kedisiplinan dan dasar pembiasaan diri yang lebih, meskipun tidak mutlak. Hal ini dapatdiperkuat dengan GBPP dan Kurukulum Pendidikan TK yang bertujuan untuk membentu kesiapan dalam menghadapi pendidikan selanjutnya. Seharusnya bagi siswa yang memiliki kesiapan plus mendapat tambahan pengayaan, sedang bagi yang kurang diadakan bimbingan tambahan.
b.      Tingkat Pengembangan Anak
Anak usia dini kecenderungan ingin tahu sangat besar dengan apa yng dilihat, serta pada diri anak kelas I dan II memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya. Oleh karena itu dorongan dan bimbingan guru sangat diperlukan untuk memupuk dan membangkitkan bakat, minat dan kemampuan anak tersebut. Guru harus berperan aktif dan dapat memanfaatkan saat-saat yang tepat untuk mengoptimalkan perkembangan anak didiknya.
c.       Bahasa Ibu
Bahasa Ibu anak kelas I dan II, seharusnya menjadi sumber belajar yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bahan pelajaran, metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua.

*        Guru sebagai Model
       Guru sebagai cermin bagi anak didik, terutama baik bagi anak usia dini, yang biasanya dorongan untuk meniru sangat menonjol. Semua tingkah laku guru akan berpengaruh bagi anak didiknya, begitu juga tutur kata guru, secara sadar atau tidak akan merupakan model bagi anak didik. Oleh karena itu, guru kelas I dan II hendaknya santun dalam berbicara, baik tutur katanya, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
*        Guru sebagai Administrator
       Guru sebagai pengelola segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pengajaran, termasuk pengadministrasiannya, misal : mencatat jumlah siswa, pekerjaan orang tua, bagaimana prestasi anak tersebut, kelemahan dan kekurangan masing-masing siswa, termasuk pengembangan bahasanya.
*        Guru Bahasa sebagai Inovator
       Guru bahasa tentunya menyadari, bahwa bahasa yang digunakan dan diajarkan bersifat hidup. Dengan dengan demikian bahasa senantiasa mengalami perkembangan, misalnya adanya nsur serapan asing dan daerah yang merupakan wujud berkembangnya bahasa tersebut. Di satu sisi perkembangan tersebut berakibat positif terhadap perbendaharaan kata, di sisi lain menuntut kita lebih kreatif mendorong aktivitas anak didik untuk terampil menyaring dan memanfaatkan perkembangan tersebut secara tepat.
       Untuk mewujudkan pemikiran di atas, guru harus bersifat terbuka menerima bahkan mengharap saran-saran, aktif dalam kegiatan yang bersifat ajang bertukar pikiran kebahasaan dan tertanam rasa bangga dan hormat terhadap perkembangan dan kedudukan Bahasa Indonesia serta mengimplementasikan secara sungguh-sungguh  dalam pembelajaran. Guru harus menyadari peran bahasa indonesia sebagai sarana mempelajari mata pelajaran lain dan sebagai salah satu keterampilan hidup bagi para siswa.
*        Guru sebagai Evaluator
       Evaluator berarti orang yang mengadakan kegiatan penilaian, sedangkan evaluasi merupakan proses pelaksanaan penilaian tersebut. Aktivitas evaluasi oleh guru pada umumnya terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1.      Evaluasi awal
2.      Evaluasi tengah
3.      Evaluasi akhir

       Pertama, evaluasi awal yang sering kita sebut analisis kondisi awal, atau evaluasi perencanaan.
       Kedua, evaluasi tengah atau evaluasi proses. Kegiatan mengadakan penilaian ini sarana dan prasarana kegiatan siswa telah searah dengan tujuan pembelajaran.
       Ketiga, adalah evaluasi akhir atau disebut evaluasi hasil, merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru dengan meggunakan alat evalusi berupa tes, dengan tujuan untuk melihat tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap materi yang telah disajikan.
       Ketiga kegiatan evaluasi tersebut berlangsung melingkar, secara terus menerus, artinya hasil evaluasi yang lalu akan menjadi pedoman pembelajaran yang akan datang, begitu seterusnya.